Kamis, 12 Maret 2009

Saya = Kecap nomor satu !

Pemilu, pemilu kan segera tiba.
Ingat jangan lupa contreng nama saya !!!!
kata-kata itu dan berbagai janji akan menjadi wakil rakyat yang baik dan siap melakukan perubahan serta mengaku diri paling layak untuk dipilih terpampang menghiasi foto yang gagah, cakep dan cuantik di berbagai baliho yang saat ini mudah kita jumpai di setiap penjuru negeri, gak di kota ga di desa, ga di pinggir kampung atau di tengah sawah bahkan di tengah hutan.
mengaku diri sebagai yang terbaik dan terrevormis dan paling layak tuk dipilih layaknya iklan kecap. semuanya pasti mengaku nomor satu, paling baik, paling enak dan paling layak dipilih.
Sayang, banyak baliho hanya menawarkan janji manis belaka, tidak ada yang berani mengatakan "ini kelemahan saya" karena jika berani mengatakan ini kelemahan saya, maka sudah dipastikan upayanya untuk jadi anggota legislatif menjadi terhambat, karena orang dipastikan gak akan memilih dia.
kondisi tersebut menunjukkan saat ini banyak orang yang gila kekuasaan, mereka hanya berfikir bagaimana saya lolos menjadi anggota dewan dan dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan.
Saat ini sebenarnya yang diinginkan orang adalah bukti bukan janji. kenapa para caleg itu tidak berfikir untuk berbuat karya nyata ? coba bayangkan berapa banyak data yang harus dikeluarkan hanya untuk membuat baliho dan memasangnya di sepanjang jalan strategis sedang di sisi lain jalan tempat baliho tersebut dipasang kondisinya bolong-bolong, becek dan sebagainya pokoknya gak nyaman deh. padahal jika dana untuk membuat baliho tiap caleg dikumpul sudah pasti kita tidak akan menemukan lagi kondisi jalan yang menghawatirkan. tapi sayang ga ada yang berani......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar