Kamis, 23 April 2009

Generasi Peminta-minta

Semua agama di muka bumi ini serta nilai-nilai yang berkembang di tengah masyarakat menempatkan pihak pemberi mempunyai kedudukan yang lebih baik daripada penerima. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini kita haruslah berupaya untuk bisa memberi, membantu atau menolong orang lain.
Kenyataan yang terjadi saat ini, orang cenderung lebih senang menerima dibanding memberi, lebih senang meminta-minta dibanding bekerja keras demi menggapai harapan. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di tengah masyarakat, namun sudah mulai juga merambah ke dunia akademik, termasuk kampus.
Ketika seorang mahasiswa diberi tugas oleh dosen untuk membuat tugas katakanlah sebuah makalah atau artikel, mereka seringkali dengan entengnya berkata "Pak susah sumbernya, minta dong dari bapak ?" padahal mereka belum pernah berusaha mencari sumber atau bahan dari tugas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih senang diberi dan tidak senang untuk mencari.
Jika kondisi ilmiah di kampus tetap seperti itu, apa jadinya bangsa ini ke depan karena yang lahir dari lingkungan seperti itu hanyalah generasi peminta-minta, yang hanya siap jadi pengemis.
Hal tersebut jelas tidak diinginkan, untuk itulah mari kita berubah, berubah dan berubah. Perubahan tersebut mulai dari diri kita sendiri !!!!

Jumat, 17 April 2009

Kedudukan Perempuan

Bila kita perhatikan, perfilman dan persinetronan kita saat ini dipenuhi oleh cerita tentang perempuan dan selalu digambarkan digambarkan sebagai mahluk lemah yang tidak berdaya. Tangisan, siksaan dan penistaan lainnya selalu kita saksikan di layak kaca dan layar bioskop, dengan kata lain hidup mereka tidak lepas dari kesedihan semata. namun di sisi lain justru perempuan digambarkan sebagai sosok yang selalu dipenuhi dengan sikap serakah dan ingin menang sendiri serta cenderung menguasai pasangannya.
Sebuah syair menguraikan Wanita itu mahluk yang unik, satu sisi dia lemah tidak berdaya, namun di sisi lain justru dia punya kuasa.
Berkenaan dengan keunikan tersebut, banyak fakta menunjukkan kaum pria akan melakukan apa saja demi membahagiakan pasangannya atau perempuan yang dicintainya.
Memang perempuan punya kedudukan yang unik.

Kamis, 02 April 2009

Siapa yang jadi wakil saya ?

Saat ini ramai iklan yang menawarkan diri mengaku sebagai orang yang terbaik yang dapat menyalurkan aspirasi konstituennya, sehingga layak untuk dicontreng saat pemilihan ntar tanggal 09 April 2009 mendatang.
Tanggapan terhadap iklan tersebut beragam, ada yang mengakatan "emangnya gua pikirin" namun ada juga yang mengatakan "siapa yang harus dipilih saya ?" saking bingungnya dia menentukan pilihannya nanti, karena semua mengaku yang terbaik, paling mampu mewakili aspirasi rakyat dan tentu mengaku paling layak dipilih.
Orang jawa buhun bilang bahwa dalam menentukan pasangan hidup harus dilihat "BIBIT, BEBET DAN BOBOTNYA". menurut penulis, ketentuan orang tua tersebut kayaknya perlu diperhitungkan dalam menentukan hak pilih kita nanti ketika kita berada di bilik suara dan menentukan pilihan kita.
Kesalahan kita dalam memilih wakil kita yang duduk di kursi terhormat di Senayan jelas akan berpengaruh besar, coba bayangkan kalau orang yang kita pilih bukanlah orang yang tepat pasti akan berpengaruh terhadap kondisi negara ini ke depan. Kita tentu tidak ingin jika mereka yang duduk manis mewakili kita adalah orang-orang yang hanya mencari keuntungan, mencari laba dari modal yang mereka tanam saat kampanye, mereka yang hanya mengandalkan kekerasan dan kekuasaan semata.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih, dan kita tepat menentukan pilihan kita maka kita selaku konstituen harus mengenal terlebih dahulu bagaimana BIBIT, BEBET DAN BOBOT calon yang akan kita pilih. Patokan tersebut jelas bukan dari berapa Uang yang mereka gelontorkan saat ingin dipilih, bukan karena berasal dari parpol besar dan berkuasa karena jika menentukan berdasar patokan tersebut maka kita akan salah memilih.
Akhirnya, "MASIH ADAKAH MEREKA YANG TERPAMPANG DI IKLAN YANG DAPAT MEWAKILI KITA ?"
Jawabannya hanya ada pada diri kita sendiri, silahkan berdialog sendiri di lubuk hati paling dalam.
Selamat menentukan pilihan demi masa depan yang lebih baik !!!!!!!